Jelaskan Pengertian Ascribed Status dan berikan contohnya

Discussion in 'IPS' started by gurumonica, Dec 8, 2015.

ads

  1. gurumonica

    gurumonica Administrator Staff Member

    Jelaskan Pengertian Ascribed Status dan berikan contohnya ?

    Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia memiliki sebuah status yang meletakkan mereka dalam sebuah posisi di masyarakat. Hal-hal seperti status sosial, kelas sosial, serta diferensiasi sosial merupakan pengelompokan atau klasifikasi yang sudah lama muncul dan perlahan-lahan disadari oleh sebagian ahli sosiologi.

    Pada bagian yang sederhana mengenai kelas sosial, kita dapat melihat melalui adanya kesenjangan sosial di masyarakat. ‘Si Kaya’ dan ‘Si Miskin’ merupakan suatu bentuk sederhana mengenai kelas sosial. Namun jauh daripada itu, status sosial bukan hanya berasal dari sesuatu yang dimiliki, melainkan juga berasal dari status yang dimiliki sejak lahir. Berikut akan dijelaskan 3 jenis status sosial.

    1. Ascribed Status
    Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir dan tidak dipengaruhi dengan kegiatan yang dilakukan selama hidup. Contoh ascribed status adalah jenis kelamin, golongan, keturunan,usia,ras, kasta, suku, dan lain sebagainya.

    2. Achieved Status
    Achieved status
    adalah status sosial yang didapatkan sesorang melalui usaha dan kerja keras yang dilakukan. Contoh achieved statusadalah harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

    3. AssignedStatus
    Assigned status
    adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

    Sementara itu, dalam status sosial juga terdapat pembagian, yaitu stratifikasi sosial.

    1. Stratifikasi Sosial Tertutup
    Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat yang telah memiliki status sosial tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
    Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti ras yang dimiliki seseorang yang tidak mungkin bisa berubah. Orang berketurunan Batak tidak akan mungkin berubah menjadi orang bersuku Jawa; jenis kelamin seorang anak perempuan sampai kapanpun, meskipun melakukan operasi transgender sekalipun tidak akan pernah merubahnya menjadi lelaki sejati.

    2. Stratifikasi Sosial Terbuka
    Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu status sosial / strata yang satu ke tingkatan yang lain.
    Misalnya seperti tingkat jabatan, kekayaan, pendidikan, dan sebagainya. Seseorang yang miskin dari keluarganya dapat meningkatkan pendidikan dan harta kekayaannya melalui usaha dan kerja keras; seseorang dengan jabatan hanya sebagai pegawai dapat berusaha mendapatkan jabatan bos apabila dia ingin berusaha.

    Kini, kita telah mengetahui beberapa pembagian status sosial. Kita juga telah mengetahui keadaan seseorang dengan ascribed status yang berelasi kuat dengan stratifikasi sosial tertutup. Seseorang dengan ras atau jenis kelamin tertentu tidak akan pernah bisa merubah statusnya. Berbeda jauh dengan dua status lainnya, dalam ascribed status, di manapun Anda ditempatkan dalam pandangan masyarakat, status ini tidak akan pernah bisa disembunyikan atau dihilangkan.

    FAKTOR

    Dipengaruhi oleh ras, jenis kelamin, usia, kasta, dan kelompok sosial (suku). Faktor-faktor status ini memiliki dua macam tipe:
    • Delayed Ascription (Status sosial diberikan dalam suatu tingkat kehidupan)
    • Fluid Ascription (Ascribed status individu ikut memengaruhi achieved status)
    ASCRIBED STATUS YANG DAPAT BERUBAH

    Meskipun sebagian besar status sosial ini tidak dapat berubah, namun ternyata ada satu faktor dari status ini yang dapat berubah sesuai keinginan individu di masa mendatang, yaitu agama. Faktor agama seseorang cenderung berasal dari orangtua mereka. Namun ketika individu beranjak dewasa, mereka akan mengidentifikasi setiap agama dan mencocokkannya dengan diri mereka sendiri.

    KEBERADAAN DIRI DALAM MASYARAKAT

    Terdapat hubungan antara keberadaan diri seseorang dengan ascribed status; dalam hal ini keberadaan diri diartikan sebagai rasa simpati atau respect pada diri sendiri. Individu yang memiliki status sosial yang rendah cenderung memiliki keberadaan diri yang rendah pula. Gambaran negatif yang dimiliki seseorang dengan ascribed statusyang rendah berpengaruh besar pada bagaimana cara masyarakat memperlakukannya.

    MINORITAS

    Ascribed Status dalam kehidupan kemasyarakatan cenderung dikuasai oleh kelompok dominan, sementara kelompok yang memiliki dominasi lebih rendah menjadi kelompok minoritas. Kelompok minoritas ini akan memunculkan konflik di masyarakat yang berasal ketidakcocokan perspektif dengan kelompok mayoritas. Minoritas ini dapat menimbulkan stasus-status sosial lain yang mereka bentuk sendiri dalam keadaan multi-dimensi secara liar.

    INCONSISTENCY

    Konsistensi adalah sebuah “peringkat” yang diberikan masyarakat kepada seseorang dalam level yang sebanding dengan statusnya. Pergerakan masyarakat menuju sistem “kelas sosial” perlahan mengikis konsistensi ini. Sebagai contoh, di Kanada, banyak yang ingin menjadi profesor universitas untuk mendapatkan penghargaan “berkelas” dari masyarakatnya, padahal hanya mendapatkan gaji rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa “kelas sosial” mengalahkan keberadaan konsistensi “kasta”.

    Akar dari permasalahan inconsistency adalah kebiasaan masyarakat yang selalu melihat keburukan lebih daripada keunggulan seseorang. Apabila seorang wanita berasal dari kelompok minoritas, maka wanita itu akan mendapatkan status sangat rendah di mata masyarakat. Namun, wanita itu bisa meningkatkan statusnya melalui achieved status; jika wanita itu dapat menunjukkan keberhasilannya dalam suatu bidang, maka masyarakat akan memberikan pandangan positif. Maka, dapat juga kita simpulkan bahwa ketika seseorang mencapai keunggulan dalam satu status, dan status lain punya pandangan rendah; status unggul tersebut akan mengalahkan yang lainnya.

    Jadi, walaupun ascribed status merupakan status yang didapatkan dari lahir, status itu bukan merupakan takdir – karena sebenarnya Tuhan memberikan kita kesempatan untuk dapat menentukan takdir sendiri.
     

    ads

ads

Share This Page