Penyebab Terbentuknya Energi Lebih Banyak Pada Respirasi Aerob Dibandingkan Fermentasi

Discussion in 'Biologi' started by gurumonica, Oct 27, 2015.

ads

  1. gurumonica

    gurumonica Administrator Staff Member

    Penyebab Terbentuknya Energi Lebih Banyak Pada Respirasi Aerob Dibandingkan Fermentasi ?

    Respirasi anaerob yang biasa disebut juga dengan fermentasi adalah respirasi yang terjadi tanpa dilibatkannya oksigen untuk dapat menghasilkan energi dalam sel. Respirasi anaerob juga bisa diartikan sebagai suatu reaksi memecah karbohidrat yang dilakukan tanpa oksigen dan bertujuan untuk memperoleh energi. Atau respirasi yang tak membutuhkan oksigen.

    Pada semua makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia, respirasi yang terjadi adalah respirasi aerob yang tentunya melibatkan adanya oksigen. Akan tetapi kondisi tersebut bisa berubah apabila respirasi aerob yang dilakukan hewan atau tumbuhan mendapatkan gangguan karena suatu sebab. Maka mereka pun akan melakukan respirasi anaerob atau fermentasi.

    Sementara bakteri dan jamur dapat melaksanakan respirasi anorganik, maka sewaktu kita berolahraga dengan kontraksi otot kuat seperti contohnya olahraga lari, tanpa disadari jaringan otot tersebut pun melakukan respirasi anaerob. Tahukah apa yang membuat kita lelah setelah berlari-lari? Ternyata berhubungan dengan respirasi anaerob, lho. Tertimbunnya asam laktat di tubuh yang disebabkan kadar oksigen yang kurang untuk melakukan respirasi. Hal itulah penyebab tubuh lelah.

    Jenis-Jenis Fermentasi Berdasarkan Hasil Akhir

    1. Fermentasi Alkohol
      Yang dimaksud dengan fermentasi alkohol adalah fermentasi yang pada akhir prosesnya akan memperoleh hasil berupa alkohol (terdapat kandungan alkohol). Contoh yang dekat dengan kita adalah makanan yaitu peuyeum atau orang kebanyakan menyebutnya tape. Penggunaan khamir atau ragi juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan roti atau minuman yang mengandung alkohol.
    1. Fermentasi Asam Cuka
      Yang dimaksud fermentasi asam cuka adalah fermentasi yang dilakukan atau dikerjakan oleh sejenis bakteri (bakteri asam cuka) yang bernama acetobacter aceti dengan subtrat etanol. Hasilnya adalah energi yang lebih besar (5 kali) jika dibandingkan dengan hasil energi fermentasi alkohol yang terjadi dalam keadaan anaerob.
    1. Fermentasi Asam Laktat
      Yang dimaksud dengan fermentasi asam laktat adalah fermentasi yang pada akhir prosesnya akan memperoleh hasil berupa asam susu atau asam laktat. Contohnya adalah yang terjadi pada tubuh manusia akibat timbunan asam laktat yang membuat kita kelelahan setelah melakukan olahraga yang berlebihan (lewat batas). Selain itu fermentasi asam laktat juga dilakukan di pabrik/indutri susu yang bermanfaat menghasilkan olahan berupa yogurt atau keju.
    Penyebab Fermentasi Menghasilkan Energi yang Sedikit

    Fermantasi menghasilkan ATP (Adenosina Trifosfat) yang lebih kecil bila dibanding respirasi aerob. Sementara ATP dari respirasi aerob berjumlah 36, pada fermentasi untuk 1 glukosa cuma dihasilkan 2 ATP. Respirasi aerob dapat menghasilkan energi hingga 18 kali, lebih besar dibandingkan proses fermentasi. Penyebab dari hal tersebut adalah pembakaran pada respirasi aerob terjadi secara maksimal karena respirasi aerob adalah katabolisme sempurna yang menelurkan H2O dan CO2. Dan untuk fermentasi sendiri, yang menghasilkan asam laktat dan etanol (karbon yang masih bisa diolah dan dibakar kembali) jadi bahasa lainnya, asam laktat dan etanol itu masih mentah karena sebenarnya masih dapat menghasilkan energi lagi.
     

    ads

ads

Share This Page