Jelaskan dampak negatif impor

Discussion in 'Ekonomi' started by Giovani Malinda, Jan 22, 2016.

ads

  1. Giovani Malinda

    Giovani Malinda Active Member

    Jelaskan dampak negatif impor ?

    Impor adalah kegiatan membeli produk yang disediakan negara lain karena persediaan yang kurang mencukupi dari negara yang bersangkutan. Impor akan dipicu oleh beberapa hal berikut ini:
    • Negara importir tidak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang cukup dan sesuai kebutuhan masyarakatnya.Apabila dalam suatu negara memiliki jumlah masyarakat 3 juta jiwa, sementara jumlah beras yang dimiliki hanya bisa memberi makan 2 juta jiwa, maka negara terpaksa melakukan impor.
    • Kualitas barang di negara importir tidak sebaik kualitas di negara eksportir. Terkadang kualitas juga menjadi masalah di samping keberadaan masalah kuantitas. Misalnya, dalam suatu negara yang memiliki iklim dingin tidak dapat menghasilkan beras berkualitas tinggi, maka negara tersebut harus mengimpor beras dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan kualitas
    • Negara eksportir dapat memproduksi barang dengan jumlah yang melebihi kapasitas kebutuhan masyarakatnya.Sama halnya dengan penjelasan dari poin pertama, apabila terjadi kekurangan kemampuan menghasilkan produk di negaranya, sementara negara lain memiliki surplus produk di negaranya, maka akan terjadi sistem ekspor-impor.
    • Negara eksportir dapat memproduksi barang dengan harga modal yang lebih murah.Modal pada dasarnya bergantung pada keadaan alam dari suatu negara. Jika negara tidak dapat menumbuhkan beras dengan baik di negaranya, maka negara tersebut akan melakukan impor dengan negara penghasil beras yang memiliki tanah yang subur dan iklim yang cocok,.
    Kegiatan impor ini sebetulnya sangat bermanfaat bagi negara yang kekurangan memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan memungkinkan terjadinya alih teknologi ke negara berkembang. Namun penggunaan barang impor berlebihan ternyata juga bisa memberikan dampak negatif terhadap negara yang bersangkutan, di antaranya:
    • Menciptakan persaingan sendiri bagi negaranya. Orang-orang akan berbondong-bondong membeli barang impor dibandingkan produk dalam negeri apabila penggunaan barang impor tidak dibatasi.
    • Membuat banyak terjadi pengangguran. Bayangkan apabila banyak masyarakat yang lebih menyukai barang impor dan menjauhi produk dalam negeri, maka para pegawai produksi dalam negeri akan terkena PHK akibat kebangkrutan.
    • Menciptakan sifat konsumerisme. Menggunakan barang impor berlebihan juga akan memicu keinginan masyarakat untuk terus menggunakan barang mewah.
    Dari banyak dampak negatif yang telah disebutkan di atas, sebaiknya kita semua sebagai warga negara yang baik dapat membantu mengatasi masalah di atas. Sebaiknya impor dibatasi pemerintah dengan cara menentukan tarif pajak luar negeri atau kuota masuknya produk luar negeri ke negaranya sendiri. Berikut ini adalah beberapa dampak yang akan kita terima apabila membatasi kegiatan impor di negara kita.
    1. Membangun kembali rasa cinta produksi dalam negeri. Bayangkan apabila pemerintah negatra tidak memberi batasan impor dengan kuota atau pajak, hal itu akan menyebabkan produksi luar negeri bebas masuk kapanpun dan berapapun. Hal ini akan memicu masyarakat bergantung banyak pada barang impor.
    2. Menahan pengeluaran negara. Dengan membatasi kegiatan impor, dan lebih banyak menggali potensi negara sendiri, maka hal ini sangat membantu dalam menahan pengeluaran negara lebih banyak. Devisa negara ini dapat digunakan lebih banyak terhadap pembangunan negara kita sendiri.
    3. Memajukan pembangunan negara. Apabila devisa negara lebih banyak digunakan untuk pembangunan negara, maka kita bisa melihat perkembangan luar biasa terhadap negara kita karena devisa tersebut. Selain itu, pembangunan negara juga akan dipicu oleh orang-orang yang telah menggali potensi diri dalam identitas nasionalnya di negara tersebut.
    4. Mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap barang impor. Dengan menahan batas penggunaan barang impor, maka pemerintah dapat lebih mudah mengatasi penyakit sosial di mana masyarakat sudah tak senang lagi menggunakan produk dalam negeri. Hal ini bisa mengurangi ketergantungan masyarakat untuk menggunakan barang impor terus menerus.
     

    ads

ads

Share This Page