Bagaimana Proses Menyerahnya Pemerintah Kolonial Belanda terhadap Inggris ? Kekalahan Belanda dalam Perang Eropa Tahun 1800, Belanda mengalami kekalahan perang Eropa dari Prancis. Akibatnya, Prancis mengambil alih seluruh negara jajahan Belanda, termasuk Hindia-Belanda. Akan tetapi, saat itu status pemerintahan Hindia-Belanda masih di bawah pemrintahan kolonial Belanda hingga tahun 1810. Pada tahun 1810, Perancis menganeksasi kekuasaan Belanda di Hindia-Belanda dengan ditandai pengibaran bendera Prancis di Batavia. Namun, kekuasaan Prancis di Indonesia tidak bertahan lama. Jansens, yang saat itu dipilih menjadi Gubernur Jenderal di Jawa tidak mampu bertahan lebih dari setahun, karena Inggris di bawah kendali Lord Minto datang ke Indonesia dan merebut kekuasaan Jawa atas Belanda-Prancis. Pemerintahan Inggris di Indonesia Setelah Inggris di bawah perintah Lord Minto mampu merebut Jawa dari kekuasaan Belanda-Prancis, maka dimulailah penjajahan Inggris di Indonesia. Tahun 1811 Tepatnya tahun 1811, Raffles dingkat menjadi gubernur jendral di Jawa untuk menggantikan Lord Minto karena Lord Minto memimpin kekuasaan Inggris di India. Berakhirnya pemerintahan kolonial Belanda-Prancis ditandai dengan Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811 yang menyebutkan bahwa Jawa, Palembang, dan Makassar diserahkan kepada Inggris, seluruh tentara Belanda yang berada di Indonesia ditahan, Inggris tidak mengakui hutang-hutang yang dibuat oleh pemerintahan Prancis ketika masa pemerintahan Daendels, serta pegawai pemerintahan yang masih menginginkan bekerja di bawah pemerintahan Inggris masih bisa menduduki jabatannya. Tahun 1814 Kekuasaan Inggris di bawah pemerintahan Raffles bertahan di Indonesia memang tidak terlalu lama, yakni hingga tahun 1816. Tahun 1814 pemerintahan Raffles di Indonesia melemah karena pada masa itu perang Napoleon mulai berakhir akibat banyaknya negara-negara yang melawan Napoleon berupaya untuk membentuk kerajaan Belanda yang baru. Pada tahun 1816, Inggris kembali menyerahkan kekuasaan Hindia kepada Belanda. Meski tidak lama berkuasa di Hindia, Raffles mampu membawa faham baru yang mendapat tanggapan dari rakyat. Ia mengenalkan faham liberal dalam sistem ekonomi di mana dikenalkannya sistem sewa tanah yang bertujuan agar rakyat lebih mandiri dan bebas memilih jenis tanaman untuk ditanam, hanya saja rakyat harus membayar sewa tanah kepada pemerintah.
