Peran mayjen soeharto dalam penumpasan gerakan 30 september 1965/pki ? Cerita mengenai gerakan 30 september PKI merupakan cerita dimana terjadi pada saat tanggal 30 september malam hingga 1 oktobertahun 1965. Pada tragedi ini sebanyak tujuh perwira angkatan darat diculik oleh para anggota PKI. Bukan hanya 7 pemimpin ini namun juga beberapa orang lainnya. penculikan ini dimaksudkan untuk mengkudeta pemerintahan dan diganti dengan partai komunis Indonesia. bila mendengar mengenai kasus ini pasti tidak terlepas dari nama mayjen jenderal soeharto. Mayjen jenderal soeharto sebagai tokoh senior di angkatan darat langsung melakukan beberapa langkah, seperti berikut ini: 1. Memetakan Situasi Peran pertama yang dilakukan oleh jenderal soeharto adalah menghimpun sebanyak mungkin informasi mengenai keberadaan para petinggi TNI AD dan siapa dalang dibalik penculikan tersebut. Hasil pemetaan informasi ini kemudian digunakan untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dengan aman bersama dengan perwira kostrad. 2. Mencegah Terjadi Kelumpuhan di Tubuh TNI AD Karena para petinggi AD diculik terjadi kekosongan kekuasaan dan soeharto menggunakan hak konvensi untuk mengambil alih tampu pimpinan pada saat yang genting.dengan begitu TNI AD masih bisa dikendalikan. 3. Konsinyir Pasukan dan Perwira TNI AD Mayjen jenderal soeharto kemudian mengkonsinyir para pasukan dan perwira TNI AD serta menutup semua pintu masuk menuju Jakarta supaya penculikan tidak menelan banyak korban lagi. Ini juga termasuk dalam prioritas keselamatan presiden. 4. Koordinasi TNI AD Setelah semua kondisi di dalam internal TNI AD sudah kondusif, jenderal soeharto melakukan koordinasi dengan angkatan lain untuk menemukan dimana penculikan dan menjaga keamanan. Hal ini dilakukan supaya tidak ada salah tafsir bahwa masalah ini bukan hanya terjadi pada intern TNI AD melainkan merupakan gerakan dari PKI. 5. Mobilisasi Satuan Pemukul Mayjend jenderal soeharto akhirnya menggunakan seluruh sisa anggota TNI yang ada untuk melakukan pembalasan kepada para PKI.
