Mengapa zigot fertilisasi bersifat diploid

Discussion in 'Biologi' started by Intan Nur Fadliilah, Mar 22, 2016.

ads

  1. Mengapa zigot fertilisasi bersifat diploid ?

    Pada umumnya, zigot hasil fertilisasi akan bersifat haploid maupun diploid. Zigot hasil fertilisasi yang bersifat diploid ini disebabkan oleh adanya peleburan inti sel telur (ovum) yang bersifat haploid dengan inti sperma (spermatozoa) yang bersifat haploid pula. Zigot yang bersifat diploid ini terdiri dari 46 kromosom atau sebanyak 23 pasang kromosom, dimana terbagi menjadi 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin. Zigot diploid inilah yang digunakan untuk berkembang dan membentuk seorang manusia.

    Zigot hasil fertilisasi ini selanjutnya akan mengalami pembelahan mitosis, dengan tahapan pembelahan berawal dari morula, lalu berkembang menjadi blastula yang kemudian bergerak menuju uterus atau bagian rahim, hingga pada akhirnya akan tertanam atau menempel di dinding rahim.
     

    ads

ads

Share This Page