Mengapa BFO ingin bergabung dengan Indonesia

Discussion in 'Sejarah' started by Giovani Malinda, Jan 19, 2016.

ads

  1. Giovani Malinda

    Giovani Malinda Active Member

    Mengapa BFO ingin bergabung dengan Indonesia ?

    BFO adalah Badan Permusyawaratan Federal yang merupakan himpunan dari negara-negara boneka yang diciptakan oleh Belanda. Negara boneka adalah negara resmi yang sudah merdeka dan mendapat pengakuan kedaulatan dari dunia internasional, namun pengaruhnya berada di bawah pengawasan negara lain. Pemerintahan negara boneka tidak bisa berdiri secara independen, melainkan sangat bergantung dengan dalang negara yang menguasainya.

    BFO berjumlah 15 negara, yaitu:
    • Negara Indonesia Timur
    • RI
    • Negara Sumatera Timur
    • Negara Sumetera Selatan
    • Negara Jawa Timur
    • Negara Pasundan
    • Negara Madura
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Timur
    • Dayak Besar
    • Banjar
    • Kalimantan Tenggara
    • Jawa Tengah
    • Bangka
    • Belitung
    • Riau
    BFO dibangun dengan tujuan untuk memecah belah Indonesia. Belanda ingin terus mempertahankan pengaruhnya, sehingga dalam Konferensi Inter-Indonesia, terdapat keputusan:
    • NIS diganti namanya menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat)
    • RIS dikepalai oleh presiden beserta menteri yang bertanggungjawab kepadanya
    • RIS akan mendapatkan kedaulatan dari Kerajaan Belanda dan RI
    • Angkatan Perang dari RIS adalah Angkatan Perang Nasional yang dikepalai oleh Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS
    • Pembentukan Angkatan Perang RIS adalah untuk soal bangsa Indonesia
    Kronologi berlanjut hingga rakyat Indonesia dari berbagai daerah mulai berpikir untuk mempersatukan diri menjadi negara kesatuan. Akhirnya terjadi desakan rakyat dari berbagai daerah yang memunculkan tokoh-tokoh revolusioner untuk membentuk panita yang berfungsi untuk membicarakann dan merancang UUD sementara Negara Kesatuan. Kemudian UUDS 50 disahkan pada tanggal 1950 yang mengandung unsur UUD 45 dan UUD RIS.
     

    ads

ads

Share This Page