Jelaskan tentang akhir dari pemerintahan sultan ageng tirtayasa ? Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu Sultan Banten yang berkuasa di Kesultanan Banten periode 1651-1683. Sultan yang bergelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah ini terkenal akan kepemimpinannya dalam melawan sekutu Belanda. Salah satunya yaitu saat Sultan Ageng Tirtayasa dengan berani menolak perjanjian monopoli perdagangan yang diterapkan VOC di Kesultanan Banten. Akhir dari pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa ini ditandai dengan adanya perang antara Sultan Ageng Tirtayasa melawan putranya sendiri, yaitu Sultan Haji, yang mendapat dukungan bantuan oleh VOC. Perang tersebut terjadi atas perasaan iri Sultan Haji akan keinginannya untuk berkuasa di Kesultanan Banten, yang kemudian hal ini dimanfaatkan oleh VOC untuk bersekongkol dengannya dan menjatuhkan Sultan Ageng Tirtayasa. Perang tersebut ternyata tidak memberikan hasil baik bagi Sultan Haji dan VOC, karena kuatnya pasukan Sultan Ageng Tirtayasa. Hingga pada akhirnya, Sultan Haji dan VOC melakukan suatu tipu muslihat dengan cara menyuruh 52 orang keluarga Sultan Haji untuk membujuk Sultan Ageng Tirtayasa untuk menyelesaikan perang antara ayah dan anak tersebut, dan ia pun berhasil dibujuk. Pada taun 1683, Saat Sultan Ageng dan iring-iringannya pergi menuju ke Istana Surosowan, Sultan Haji dibantu dengan pasukan VOC kemudian menangkap Sultan Ageng Tirtayasa. Kemudian Sultan Ageng Tirtayasa dipenjarakan di Batavia hingga ia wafat taun 1692.
