jelaskan sejarah atletik ? ? Kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan jerman memiliki pengertian yang luas karena memiliki berbagai cabang atletik yang bersifat perlombaan. Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan manusia. Berikut merupakan sejarah atletik di dunia sebagai berikut: Masyarakat bangsa-bansa lain menggemari kontes atletik. Tapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar lawan dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi. Pada abad ke-19, organisasi formal dari event modern pun dimulai. Pada saat itu, mulailah dimasukkan olahraga regular dan latihan rezim di sekolahan. Pada 1869, saat berlangsungnya olahraga modern, atletik modern pada saat itu dilakukan dengan jalur tempuh berjarak 400m. adapun acara lapangan lainnya, yaitu lompat dan lempar. Acara melompat dan melempar ini dilakukan dengan menggunakan tempat yang berada di dalam jalur temph atau trek. Pada 1928, kaum wanita sudah mulai diperbolehkan melakukan perlombaan dan ikut berpartisipasi pada acara olimpiade, baik yang berada di dalam trek maupun di lapangan dalam lingkaran trek. Pada tahun 1912, dibentuk IAAF. IAAF merupakan sebuah badan pengelola internasional olahraga atletik. Pada tahun 1983, IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor. Sehingga ada yang merupakan pertandingan regional, seperti kejuaraan Eropa, Amerika, dan kompetisi-kompetisi olahraga atletik dunia lainnya. Selain itu, dalam IAAF ada sirkuit liga emas professional yang diakumulasikan organisasi tersebut. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar seperti olimpiade dunia. Adapun sejarah atletik di Indonesia, ialah sebagai berikut: Awalnya olahraga atletik dimulai pada tahun1930-an, ktika pemerintah Belanda memasukan atletik sebagai salah satu pelajaran di sekola-sekolah. Di kalangan masyarakat saat itu belum banyak dilakukan, hanya di dunia pendidikan. Walaupun demikian, atletik semakin berkembang dan semakin luas. Pemerintahan Belanda pun membentuk organisasi untuk menyelenggarakan pertandingan-pertandingan atletik dengan nama Nederlands Indische Athletiek Unie atau NIAU. Di Medan pada tahun 1930, telah berdiri sebuah organisasi bernama Sumatera Athletiek Bond atau disebut SAB, organisasi tersebut menyelenggarakan perlombaan-perlombaan atletik antar sekolah mulo dan perguruan swasta Perkembangan atletik di pulau jawa ditandai dengan berdirinya organisasi atletik seperti ISSV Hellas, dan IAC di Jakarta, di Surabaya ada organisasi PAS dan ABA di surrakartaa. Saat itu, atletik di Indonesia masih berumur jagung. Namun, karena aadanya organisasi miliki Belanda yaitu NIAU, muncullah bintang atletik seperti Nur Bambang, Harun Al Rasyid, dan masih banyak lagi. Harun Al Rasyid berhasil mencetak prestasi yang mengagumkan dengan mencapai loncatan setinggi 1,86 m. sedangkan Nur Bambang mengukir prestasi terbaik di Indonesia dengan mencapai kecepatan lari 10,8 detik dalam 100 m. Selama kependudukan Jepang kegiatan olahraga atletik terhenti. Maka, selama kependudukan Jepang tidak berkembang dan tidak ada perlombaan-perlombaan olahraga atletik. Pada awal tahun 1946, dengan dibentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) menghidupkan kembali olahraga atletik. Usaha nyata dibuktikan dengan terbentuknya Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau disebut PASI pada September 1950 di Semarang. Pada akhir tahun 1950, kegiatan pertama dari PASI ini adalah mengadakan perlombaan atletik di Kota Bandung. Perlombaan tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai persiapan atlet olahraga atletik untuk menghadapi Asian Games yang ke-1 pada tahun 1951
