Jelaskan Sangiran sebagai pusat perkembangan manusia purba

Discussion in 'Sejarah' started by gurumonica, Jan 25, 2016.

ads

  1. gurumonica

    gurumonica Administrator Staff Member

    Jelaskan Sangiran sebagai pusat perkembangan manusia purba ?

    Pernahkah anda mendengar situs manusia purba Sangiran? Sangiran merupakan sebuah daerah di Jawa yang dijadikan sebagai situs arkeologi tentang perkembangan manusia purba. Hal ini juga diakui oleh dunia dengan ditetapkannya Sangiran sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Pertimbangannya adalah karena Sangiran menyimpan banyak kerangka manusia purba dan bisa digunakan sebagai penelitian untuk meneliti proses perkembangan manusia purba. Situs Sangiran menyimpan kerangka manusia purba Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia bahkan di dunia.

    Homo Erectus

    Situs ini memberikan informasi mengenai keberadaan manusia 150.000 tahun yang lalu dan merupakan pusat perkembangan manusia dunia. Sangiran menjadi sangat penting karena ditemukannya artefak litik oleh G.H.R von Koenigswald. Semenjak penemuan itulah akhirnya ditemukan fosil – fosil Homo Erectus yang banyak dan menjamur.

    Homo Erectus sendiri merupakan tingkatan evolusi paling penting dalam sejarah manusia purba, sebelum masuk dalam tahapan manusia modern atau Homo Sapiens. Selain itu, situs Sangiran juga memberikan informasi tentang perkembangan budaya, hewan, dan juga lingkungan melalui fosil – fosilnya. Bahkan fosil yang ditunjukkan menunjukkan tentang adanya hal itu. Situs Sangiran merupakan harta bagi para arkeolog untuk menguak misteri sejarah perkembangan manusia.

    Berikut beberapa sejarah penemuan dalam situs Sangiran :
    1. 1864, E.C Schemulling menemukan fosil vertebrata di Kalioso, bagian wilayah Sangiran.
    2. 1883, Eugene Dubois melakukan penelitian di Sangiran. Namun kurang tertarik dan memindahkan wilayah penelitian ke Trinil, Jawa Timur dengan temuan Pithecathropus Erectus.
    3. 1934, H.R von Koenigswald melakukan penelitian di wilayah Sangiran. Hasil penggaliannya menemukan berbagai fosil Homo Erectus, dengan lebih dari 60 fosil yang diantaranya terdapat seri Meganthropus Paleojavanicus. Selain itu ditemukan banyak fosil hewan vertebrata seperti, buaya purba, kuda nil purba, rusa purba, harimau purba, gajah purba.
    4. 1977, pemerintah Indonesia menetapkan Sangiran sebagai Daerah cagar budaya.
    5. 1988, Museum dan konservasi laboratorium local didirikan.
    6. 1996, UNESCO menetapkan situs Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia
     

    ads

ads

Share This Page