Jelaskan Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan

Discussion in 'Biologi' started by gurumonica, Nov 17, 2015.

ads

  1. gurumonica

    gurumonica Administrator Staff Member

    Jelaskan Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan ?

    Menstruasi merupakan hal yang dialami oleh wanita saat mereka beranjak dewasa. Ada banyak hal yang kemudian membuat menstruasi menjadi hal yang mengganggu namun menstruasi juga diperlukan dalam sistem reproduksi perempuan. Berikut ini ulasan tentang proses terjadinya reprodusi dan hormon yang berperan dalam proses tersebut.

    Proses Menstruasi

    Menstruasi merupakan proses pengeluaran darah dan lapisan mucosal dari dalam dinding uterus melalui vagina. Setidaknya 80% wanita dilaporkan mendapatkan gejala tertentu saat menstruasi. Gejala tersebut seperti berjerawat, payudara yang sakit, bengkak, perubahan mood, dan lain-lain.

    Periode awal dimula antara usia 12 sampai dengan 15 tahun, namun ada juga yang sudah menstruasi sebelum usia tersebut. Lamanya proses menstruasi ini biasanya antara 2 sampai 7 hari. Sedangkan jangka waktu menstruasi satu dengan selanjutnya yaitu antara 21 sampai dengan 45 hari untuk wanita mudah dan 21 sampai dengan 31 hari untuk perempuan dewasa.

    Siklus menstruasi dipengaruhi oleh naik turunnya hormon. Siklus tersebut menghasilkan penebalan dari dinding uterus dan produksi sel telur yang dibutuhkan untuk proses kehamilan. Telus tersebut dilepaskan sekitar hari ke 14 dalam siklus dan penebalan dinding uterus tersebut menyediakan nutrisi untuk potensi pertumbuhan bayi. Jika kehamilan tidak terjadi maka dinding tersebut akan dilepaskan dan itulah yang kita kenal sebagai proses menstruasi.

    Sebagian perempuan akan mengalami rasa sakit saat mereka sedang menstruasi. Rasa sakit tersebut biasanya disebabkan oleh ischemia dan kontraksi otot. Kontraksi tersebut sebenarnya untuk mendorong dinding uterus lepas dan keluar melalui vagina. Ada wanita yang menderita rasa sakit wajar dan ada juga yang sampai sakit luar biasa. Hal tersebut dapat tergantung dari nutrisi, keturunan, gaya hidup, kegiatan fisik, dan lain-lain. Rasa sakit pada bagian perut sebenarnya bisa juga merupakan gejala penyakit reproduksi namun perlu diperiksakan lebih lanjut apakah benar karena penyakit atau tidak. Para wanita bisa secara rutin memeriksakan kesehatan reproduksinya.

    Hormon Menstruasi

    Hormon “wanita” bertanggung jawab saat siklus menstruasi. Hormon-hormon tersebut antara lain:
    • Estrogen
    Tingkat estrogen yang meningkat bertanggung jawab pada pembentukan dinding uterus atau endometrium. Pembangunan dinding tersebut menjadikan rahim siap menerima pembuahan. Saat siklus berlanjut dan tidak terjadi kehamilan maka level dari estrogen akan menurun. Tingkat estrogen yang menurun akan membuat dinding tersebut terlepas dan terjadilah menstruasi.
    • Hormon stimulasi follicle
    Hormone ini bertujuan untuk membuat folikel siap berovulasi. Setiap bulan antara 3 sampai 30 folikel dimatangkan untuk ovulasi tapi biasanya hanya satu yang kemudian berkembang dan melepaskan telur selama ovulasi.
    • Hormon Luteinizing
    Hormone ini membuat telus terlepas dari ovarum. Hormone ini bekerja pada proses ovulasi yaitu saat pelepasan telur dari ovarium.
    • Progesteron
    Hormon progesterone dilepaskan dengan terlepasnya folikel. Setelah telus terlepas dari folikel, folikel akan mendekat dan menjadi corpus luteum. Corpus luteum ini akan meningkatkan jumlah hormone progesterone. Meningkatnya hormone progesteron akan menyebabkan meningkatnya suhu tubuh. Jika kehamilan tidak terjadi maka level progesteron akan turun dan diikuti oleh menurunkan level estrogen. Ini akan membantu membuat dinding rahim terpisah dan memulai menstruasi.

    Itulah beberapa hormon yang berperan dalam proses menstruasi. Hormon-hormon tersebut membantu terjadinya proses menstruasi pada wanita. Proses mentruasi pada wanita memang merupakan konsekuensi dari siklus yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yaitu mulai dari menyiapkan dinding rahim untuk dibuahi sampai dengan pelepasan dinding rahim tersebut jika tidak dibuahi. Masalah-masalah yang timbul dalam sistem reproduksi wanita sebaiknya dapat diatasi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
     

    ads

ads

Share This Page