Jelaskan cara adaptasi tumbuhan air ? Lingkungan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan makhluk hidup. Lingkungan yang ekstrim akan membuat makhluk hidup melakukan suatu penyesuaian agar bisa bertahan hidup. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut dengan kemampuan adaptasi. Kemampuan adaptasi wajib dimiliki oleh semua makhluk hidup termasuk tumbuhan air. Tumbuhan air adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan banyak air, seperti rawa, sungai bahkan laut. Kelebihan tumbuhan air adalah mereka memiliki kelebihan air sehingga tidak perlu repot – repot untuk menghemat air atau menyimpan cadangan air. Namun hal ini juga menjadi kekurangan, karena tumbuhan air perlu melakukan adapatasi dengan cara mengurangi sistem akar dan jaringan pengangkut karena air sangat mudah diserap. Selain beradaptasi dengan kelebihan air, tumbuhan air juga harus beradaptasi dengan kondisi medan tempat mereka tinggalBerikut beberapa contoh adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan air. Tumbuhan yang terapung diatas air. Tumbuhan yang tumbuh di atas air (terapung) beradaptasi dengan cara tangkai daun dan batang mereka memiliki rongga agar udara bisa masuk sehingga tumbuhan bisa terapung. Selain itu daun cenderung lebar – lebar dan memiliki akar yang banyak. Contohnya : Eceng gondok dan kiambang. Tumbuhan yang tenggelam dalam air. Tumbuhan yang hidup dalam air memiliki dinding sel yang lebih kuat dan padat untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Selain itu mereka memiliki akar yang melekat. Contohnya : rumput laut. Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas air dan akarnya tertanam di dasar air. Memiliki rongga pada batang atau tangkai daun sehingga mereka tidak tenggelam dalam air dan daunnya berada di atas permukaan air. Contoh : kangkung. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang dan surut. Tanaman pada daerah ini memiliki sistem akar yang kuat dan lebih lebat dan banyak sehingga tidak mudah roboh ketika dihempas ombak. Contoh : Bakau. Demikian penjelasan singkat mengenai cara adaptasi tumbuhan air. Semoga bermanfaat!
