Jelaskan Asumsi Ekonomi Mikro

Discussion in 'Ekonomi' started by gurumonica, Dec 8, 2015.

ads

  1. gurumonica

    gurumonica Administrator Staff Member

    Jelaskan Asumsi Ekonomi Mikro ?

    Ilmu ekonomi terbagi dua, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro lebih mempelajari ekonomi secara luas, general, dan biasanya bertujuan memprediksi suatu lingkup besar negara. Sementara ekonomi mikro mempelajari ekonomi yang lebih sempit, terspesialisasi, dan biasanya bertujuan memprediksi firma atau perusahaan. Sedangkan masalah ekonomi adalah what (barang atau jasa apa yang akan diproduksi), how (bagaimana dan berapa banyak barang atau jasa yang akan diproduksi), dan for whom (siapa yang akan menjadi tujuan penjualan, anak-anak, orangtua, atau remaja).

    Seorang ahli ekonomi, Alfred Marshall, mengatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari. Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia melalui asumsi. Tujuan utama ekonomi adalah bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup manusia melalui sumber daya yang terbatas, agar manusia mencapai kepuasan maksimum.Setiap perusahaan atau negara menginginkan efisiensi, yaitu bagaimana cara mendapatkan output optimum dengan input minimum. Karena itu, kita bisa melihat bahwa masalah upah minimum ketenagakerjaan merupakan masalah serius yang sangat mempengaruhi efisiensi pasar.

    Untuk mendapatkan hasil long-term maupun short-term, ekonomi membutuhkan asumsi-asumsi yang berfungsi memperkirakan daya beli dan willingness masyarakat terhadap produk pasar. Berikut ini akan dijelaskan beberapa asumsi dalam ekonomi mikro.

    1. Asumsi Ceteris Paribus

    Teori ini mengatakan bahwa perubahan hanya terjadi atau dialami oleh variabel yang hanya secara ekspilsit dikatakan berubah, sementara yang lainnya tidak berubah. Kita dapat mengambil contoh yaitu dalam hukum permintaan dan penawaran:
    • Permintaan akan meningkat apabila harga turun, berlaku sebaliknya
    • Penawaran akan meningkat apabila harga naik, berlaku sebaliknya
    2. Asumsi Rasionalitas
    Asumsi ini terwujud melalui konsumen yang selalu berusaha mendapatkan kepuasan maksimum (maximizing utility). Kepuasan akan didapatkan dengan cara mendapatkan barang atau jasa maksimum dengan uang yang dikeluarkan minimum.

    3. Asumsi Marginal Utility
    Asumsi ini berkenaan dengan marginal (tambahan) kepuasan seiring pembelian berikut, atau banyaknya permintaan. Teori ini menyatakan bahwa marginal utility (tambahan kepuasan) akan mengalami decrease (penurunan) apabila produk semakin sering dikonsumsi. Secara sederhana, kita dapat menganggap bahwa masyarakan akan merasa bosan apabila mendapatkan barang yang sama berulang-ulang (tidak akan merasa sepuas pertama kali).

    4. Asumsi Economic Profit
    Produsen atau perusahaan akan berusaha mendapatkan keuntungan maksimum (maximizing economic profit). Asumsi ini didasarkan pada willingness dalam hati setiap manusia untuk mendapatkan kepuasan terbesar; firma atau perusahaan akan berusaha menekan pengeluaran agar mendapatkan keuntungan lebih besar.

    5. Asumsi Elasticity
    Permintaan pada barang yang elastis akan sangat berpengaruh terhadap perubahan harga (hukum elastisitas). Sedikit saja harga naik, maka permintaan akan turun secara drastis. Salah satu penyebabnya adalah adanya barang substitusi sempurna, sehingga masyarakat memiliki produk alternatif apabila produk yang kita jual mengalami kenaikan harga.

    Sebaliknya, permintaan pada barang inelastistidak akan berpengaruh terhadap perubahan harga, karena tidak memiliki barang substitusi terdekat. Contoh barang ini adalah tenaga listrik.

    6. Asumsi Mainstream Economics
    Teori ini menyatakan bahwa masyarakat lebih menyukai transaksi pasar dibandingkan organisasi lainnya. Masyarakat yang memiliki asas ekonomi akan melakukan segala sesuatu dengan didasarkan pada ekonomi (uang).

    Sebenarnya, masih banyak lagi asumsi ekonomi berdasarkan perilaku masyarakat. Karena mengandalkan asumsi atau praduga, maka teori dalam ilmu ekonomi tidak terjadi secara konsisten, tergantung pada mobilitas sosial, keinginan masyarakat, dan faktor lainnya. Semakin berkembangnya zaman, para ahli ekonomi akan terus berusaha mengembangkan asumsi-asumsi lainnya yang akan membantu memprediksi ekonomi dalam long-term condition.
     

    ads

ads

Share This Page