Bagaimana Proses Penemuan Korban Pembunuhan PKI di Lubang Buaya

Discussion in 'Sejarah' started by gurumonica, Dec 23, 2015.

ads

  1. gurumonica

    gurumonica Administrator Staff Member

    Bagaimana Proses Penemuan Korban Pembunuhan PKI di Lubang Buaya ?

    Bagaimana Proses Penemuan Korban Pembunuhan PKI di Lubang Buaya ?
    Jawab :
    Sejarah dan Latar Belakang Terbentuknya PKI

    Partai Komunis Indonesia merupakan partai politik beraliran komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan China. PKI memiliki sejarah panjang sejak awal terbentuk tahun 1914 hingga dibubarkan tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang.

    • Terbentuknya PKI dipelopori oleh seorang sosialis Belanda yang bernama Henk Sneevliet dengan membentuk sebuah tenaga pekerja dengan nama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) pada tahun 1914.
    • ISDV memelopori untuk dilakukannya pemberontakan melawan pemerintahan kolonial. Pada tahun 1917, membentuk blok aliran anti-kolonialis bernama Sarekat Islam (SI).
    • Adanya perselisihan anggota terutama di wilayah Yogyakarta dan Semarang, membuat Sarekat Islam melakukan disiplin partai dengan melarang anggota mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan Indonesia. Hal tersebut membuat sebagian anggota yang beraliran komunis marah dan memutuskan untuk keluar dari Serikat Islam.
    • Para anggota yang keluar kemudian membentuk partai baru bernama ISDV dan pada tahun 1920, tepatnya di Semarang, ISDV berganti nama menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (PKH) dengan Semaoen sebagai ketua partainya.
    • Hingga akhirnya tahun 1924 lagi-lagi partai ini berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
    Perkembangan PKI

    • Pemberontakan tahun 1926: Tahun 1926 PKI melakukan pemberontakan di Jawa Barat dan Sumatra Barat, meskipun pemberontakan ini dihancurkan oleh tentara kolonial hingga partai ini akhirnya dilarang.
    • Peristiwa Madiun: Amir Syarifudin bersama Muso sebagai pimpinan PKI, pada 18 September 1948 melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan RI di Madiun. Pemberontakan tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soekarno-Hatta. Akan tetapi, pada 30 September 1948, upaya penumpasan PKI berhasil dilakukan dan tentara Indonesia berhasil menembak mati Muso, sedangkan Amir Ayarifudin dan teman-temannya dijatuhi hukuman mati.
    • Kebangkitan kembali: Tahun 1950-an PKI di bawah pimpinan D.N. Aidit berhasil mengambil posisi sebagai partai nasionalis. Di bawah pimpinannya, PKI berkembang pesat, awalnya hanya beranggotakan sekitar 5000 orang namun pada tahun 1959 anggota PKI mencapai 1,5 juta orang. Bahkan tahun 1955 PKI berhasil menduduki posisi keempat dalam pemilu.
    • Gerakan G30S: Pada desember 1965, Chaerul Shaleh menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan kudeta. Pada 30 September 1965, Gerwani dan Pemuda Rakyat yang merupakan organisasi bentukan PKI, melakukan unjuk rasa di Jakarta sebagai bentuk protes atas krisis inflasi yang melanda Indonesia. Dan ujungnya, pada 30 September 1965 sebanyak 7 anggota TNI AD dibunuh dan dibuang di sumur Lubang Buaya. Keesokan harinya, Dewan Revolusi menyatakan bahwa mereka telah merebut kekuasaan melalui G30S.
    Penemuan Korban Pembunuhan PKI di Lubang Buaya

    Proses penemuan ketujuh korban pembunuhan PKI melibatkan peran serta seorang polisi bernama Sukitman. Sukitman adalah salah seorang polisi ketika peristiwa G30S dipaksa ikut ke Lubang Buaya namun berhasil melarikan diri. Akhirnya, keterangan dari Sukitman ini menjadi kunci penemuan ketujuh korban pembunuhan PKI di Lubang Buaya. Penemuan korban akhirnya dilakukan pada 2 Oktober 1965.
     

    ads

ads

Share This Page