Bagaimana Islam memandang perilaku tidak menggunakan tabir penutup ketik buang air kecil?

Discussion in 'Islam' started by nur amelia, Apr 27, 2016.

ads

  1. nur amelia

    nur amelia Member

    Bagaimana Islam memandang perilaku tidak menggunakan tabir penutup ketik buang air kecil? ?

    Di antara sisi-sisi kebaikan syari'at ini adalah Islam datang dengan segala perbaikan bagi kehidupan manusia agar lebih bermartabat. Untuk itu, Islam mensyari'atkan agar beristinja' dan membersihkannya dengan batu, sekaligus menerangkan cara-caranya, untuk menjaga kebersihan dan kesegaran. Namun sejumlah orang menganggap remeh perihal menghilangkan najis, yang menjadi penyebab kotornya pakaian atau badannya, sehingga shalatnya menjadi tidak sah. Tidak main-main, dalam hadits Nabi, ancaman perilaku ini adalah adzab kubur.
    Yang termasuk dalam kategori tidak menggunakan tabir penutup adalah orang yang menghentikan hajatnya dengan terburu-buru sebelum benar-benar selesai, sengaja membuang air kencingnya dalam keadaan atau tempat yang dilarang membuang air kencing, tidak istinja' atau justru yang menganggap istinja' dan menganggap hal ini remeh. Pada zaman sekarng ini banyak hal-hal yang menyerupai orang kafir. Tempat-tempat pembuangan air besar hanya dipagari tembok terbuka. Orang yang datang ke sana buang air kecil di depan tembok bagian dalam dan di bagian luar tanpa ada rasa malu sedikit pun. Setelah itu langsung saja dia mengenakan pakaiannya yang telah ternoda najis itu. Dengan demikian dia telah menggabungkan dua hal haram lagi buruk. Pertama, dia tidak menjaga auratnya dari pandangan orang lain, dan dia tidak menghindarkan diri serta membersihkan diri dari najis air kencing.
     

    ads

ads

Share This Page