Bagaimana adaptasi archaebacteria yang hidup di lingkungan yang ekstrim

Discussion in 'Biologi' started by Giovani Malinda, Jan 16, 2016.

ads

  1. Giovani Malinda

    Giovani Malinda Active Member

    Bagaimana adaptasi archaebacteria yang hidup di lingkungan yang ekstrim ?

    Archaebacteria adalah mikroorganisme prokariotik yang berbeda dengan eubacteria. Archaebacteria terkenal dengan kemampuannya untuk dapat hidup di lingkungan ekstrim seperti di sekitar lava gunung berapi, tempat yang paling dingin, atau tempat paling asam. Dan justru archaebacteria tidak dapat hidup di lingkungan normal seperti yang ditinggali makhluk hidup lainnya. Mengapa demikian?

    Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya sehingga tidak bereaksi sama seperti organisme lain yang berada di lingkungan ekstrim. Selain itu, archaebacteria mengandung lipid gliserol-eter yang bisa melindungi dirinya lebih baik di habitatnya.

    Archaebacteria menggunakan sumber energi lebih besar daripada organisme lainnya untuk memfiksasi karbon untuk melarutkan diri dalam lingkungan yang ekstrem ini.
     

    ads

ads

Share This Page