Apa Alasan Anggota MPR Menolak Pertanggungjawaban Presiden Habibie ? Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR pada akhirnya menolak pertanggungjawaban dari presiden Habibie setelah melakukan pilihan suara atau voting secara tertutup. Hasil akhir dari voting adalah sebanyak 355 anggota menolak pertanggungjawaban dan sebanyak 322 anggota menerima pertanggungjawaban. Sementara itu ada 9 suara yang abstain dan 4 suara yang dinyatakan tidak sah. Dari keseluruhan suara yaitu 690 orang, akhirnya suara penolakan dianggap lebih unggul dengan selisih suara hanya berkisar 20 hingga 30 orang saja. Dalam hal ini terlihat jelas jika pendukung Habibie dan pihak oposisi memiliki jumlah yang hampir sama. Tepat pukul 00.35 pada dini hari, ketua MPR yang menjabat saat itu yaitu Amien Rais akhirnya menutup rapat paripurna sembari mengatakan “dengan demikian pertanggungjawaban presiden Bj Habibie ditolak”. Penolakan yang dilakukan pun bukannya tanpa dasar. Selama menjabat sebagai presiden transisional, Habibie dianggap telah gagal dalam melaksanakan amanat dari rakyat serta telah melakukan pelanggaran terhadap tap MPR. Menurut PKB selama Habibie memerintah, Habibie telah melakukan banyak kesalahan yang dianggap sebagai kesalahan fatal serta mengabaikan amanat yang telah diberikan kepadanya. Ada beberapa hal yang dianggap sebagai kegagalan Habibie mulai dari tidak dilakukannya pengusutan atas harta kekayaan presiden Soeharto sertanpemberian otonomi yang berakibat pada lepasnya Timtim dari Indonesia. Hal-hal tersebut dianggap sebagai kegagalan Habibie dalam menyelesaikan amanat yang diemban sehingga mendasari penolakan atas pertanggungjawabannya.
